Berkunjung ke Sulawesi tak lengkap rasanya bila belum mencicipi kuliner khasnya. Apa lagi kalo bukan kapurung makanan khas pulau sulawesi. Kapurung adalah makanan khas yang berasal dari Sulawesi Selatan. Meskipun berasal dari Sulawesi Selatan, tetapi makanan tersebut juga sangat di minati oleh masyarakat Sulawesi Tenggara, Selawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Pulau sulawesi merupakan wilayah penghasil sagu terbesar ke tiga di Indonesia setelah Riau dan Papua.
Apa bahan dasar membuat kapurung?
Sagu merupakan bahan dasar dalam membuat kapurung. Tahapan dalam menyajikan makanan ini terbilang cukup mudah. Terlebih dahulu, pati sagu di aduk agar tidak menggumpal, lalu di siram dengan menggunakan air panas sambil di aduk hingga berubah tekstur menjadi kenyal dan lengket. Setelah bahan utama kapurung selesai, umumnya masyarakat sulawesi memadukannya dengan sayur-sayuran hijau, jantung pisang, kuah dari rebusan ikan, dan kacang goreng yang dihaluskan yang di satukan dalam satu wadah besar. Kemudian, sebagai pelengkap untuk menambah sensasi makan bisa dengan menambahkan perasan jeruk nipis, cobek-cobek (sambal), dan parede (ikan yang di masak rebus). Perpaduan rasa asam segar pedas dari kuah dan tekstur sagu yang kenyal semakin menambah selera makan dalam menyantap kapurung.
Apakah ada waktu tertentu dalam membuat kapurung?
Kapurung bisa dibuat dan dihidangkan setiap saat sesuai keinginan, namun biasanya masyarakat Sulawesi membuat kapurung saat ada kegiatan kumpul bersama misalnya acara keluarga, acara pindah rumah atau hari besar tertentu. Tidak ada filosifi khusus yang mengharuskan kapurung dibuat pada acara tertentu. Namun, hal tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahim dan gotong royong sesama tetangga. Pulau Sulawesi terletak di Timur Indonesia. Oleh karena itu, makanan kapurung hampir memiliki kesamaan dengan makanan khas Papua yaitu sinonggi.
Kapurung dan sinonggi berbahan dasar sagu, lalu apa perbedaanya?
Meskipun sama-sama berbahan dasar sagu, kedua makanan tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan kapurung dan sinonggi ada pada kondimen atau pelengkap makanan. Umumnya, kapurung lebih banyak kondimennya seperti sayur-sayuran, ikan rebus, kuah ikan, dan masih banyak lagi disesuaikan dengan selera si pembuat. Berbeda dengan sinonggi yang lebih sedikit kondimennya hanya ikan rebus dan kuah ikan saja. Selain itu, sinonggi merupakan makanan pokok masyarakat Papua, berbeda dengan kapurung yang hanya dibuat pada kegiatan atau acara-acara tertentu saja oleh masyarakat Sulawesi. Apakah tertarik ingin mencicipinya? Lebih tertarik mencicipi kapurung atau sinonggi? Saat berkunjung ke wilayah Timur Indonesia jangan lupa mampir mencicipi makanan khasnya.
Makanan kapurung memang seenak itu apalagi disantapnya pas rame2👍👍
BalasHapus